Senin, 15 April 2013

Tugas 6 Teori Organisasi Umum 2



Nama               :     Dana Kristiawan
NPM                 :     11111703
Kelas                :     2KA29
Uraian              :     Tugas 6 Teori Organisasi Umum 2

Kepemimpinan
(bagian 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Faktor yang utama adalah kemampuan orasi, berbicara, berkomunikasi. Kemampuan pemimpin mengomunikasikan visinya, cita-citanya, impiannya, rencananya yang dengan bantuan atau pengaruh orang lain visi, impian, keinginan itu menjadi keinginan bersama dan tujuan bersama. Pengikut yang setia dan loyal dihasilkan dari derajat kekuatan mempengaruhi (affection) dari pemimpin. 
Umumnya loyalitas terikat kuat karena keterikatan keluarga, senasib sepenanggungan (seperti merasa tertindas dan terjajah, terpinggirkan, termarginalisasi), sejenis atau satu ras (isu yang digunakan Hitler untuk menggayang salah satu etnis di Jerman 1930-an), isu-isu yang melekat kuat dalam akar budaya masyarakat dapat menjadi pengikat terhadap pengaruh kepada para calon pengikut. 
Faktor lain adalah kehebatan mistis atau kehebatan supranatural yang tidak dapat dijelaskan secara logis tapi nyata mampu “menyihir” orang lain seperti kerbau dicucuk hidungnya. Kekuatan supranatural ini biasanya diperoleh selama masa menempa diri atau bergelut dengan latihan-latihan kekuatan diri agar tanggon dan trengginas. Kita tidak pernah melihat seorang pemimpin hebat lahir dari orang yang lemah fisik atau lemah badannya. Pastilah pemimpin hebat lahir karena kekuatan fisiknya walaupun pendek seperti Napoleon.
Faktor ketiga adalah visioner, intelejensia. Visioner berarti pemimpin memiliki pandangan jauh ke depan melebihi para pengikutnya atau orang lain yang dipengaruhinya. Pemimpin memiliki kemampuan berpikir melebihi para anggota yang dipengaruhinya sehingga Pemimpin menjadi memiliki “kekuatan lebih” untuk terus memberi energi, pesan-pesan, kesan yang mendalam sehingga keterikatan atau affection terhadap pengikut tetap melekat.

Implikasi Manajerial Kepemimpinan Dalam Organisasi  

Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada umumnya, kepemimpinan gaya team berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu apabila mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti. Selain itu, dalam kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk melibatkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dengan maksud mempergunakan kemampuan mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik yang mungkin dapat dicapai.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar