Kamis, 24 November 2011

Tugas Ilmu Sosial Dasar (9)


Nama               :     Dana Kristiawan
NPM               :     11111703
Kelas               :     1KA27
Uraian             :     Tugas 9 Ilmu Sosial Dasar

"ANCOL" DI TEPI SUNGAI BATANGHARI JAMBI 

Sepanjang jalan ditepi Sungai Batanghari
Sungai Batanghari adalah sungai yang hulunya ada di Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Solok Selatan tetapi muaranya ada di Jambi. Nah karena yang terkenal justru yang ada di jambi dan kebetulan saya pernah kesana, maka saya akan membahas seputaran sungai batanghari yang ada di jambi.
Kawasan "ancol" mulai diperkenalkan oleh teman saya yang memang sudah lama tinggal di jambi dan sekaligus beristrikan warga setempat. Mula-mula saya datang ke kota jambi pada permulaan tahun 2005, pada waktu itu masih berumur 21 tahun, di kota inilah pertama kali saya menginjakkan kaki di pulau sumatera, karena sebelumnya saya hanya berpindah-pindah kantor diseputar pulau jawa.
Kesan pertama yang saya dapatkan di kota ini adalah "sepi", karena asal anda tahu di jam 8 malam angkot udah ga ada, jadi kendaraan favorit untuk jalan dimalam hari adalah motor, karena untuk jalanan yang agak sempit, motor bisa leluasa parkir atau putar balik bila perlu.
Awal kepindahan saya di kota jambi terasa sangat berat, karena keramaian kota yang selama ini saya rasakan di Kota Surabaya tidak saya dapatkan di kota ini.
Lewat seminggu saya habiskan waktu saya hanya untuk mencari tempat makanan yang cocok dengan perut saya, harap maklum, rasa kuliner masakan sumatera masing asing di lidah saya yang orang jawa, nasi padang yang tersebar disepanjang jalan belum bisa 100% saya nikmati karena walaupun saya sering makan nasi padang di surabaya tetapi kali ini di jambi rasanya beda.
Mall jadi tujuan utama saya jalan menghabiskan waktu setelah bekerja, disamping makanan yang ada didalamnya berasa nasional, di tempat itulah saya bisa sedikit merasakan keramaian kota.
Ibu-ibu jualan jagung bakar
Setelah berlangsung selama sebulan aktifitas saya mulai terasa membosankan sampai saya mendenger lokasi baru yang diperkenalkan oleh teman saya- "Ancol". Mulailah kami atur jadwal yang pas untuk sekedar jalan-jalan memenuhi rasa penasaran. Walaupun tidak sebesar dan sekomplit ancol yang ada dijakarta, suasana terbuka dan masih alamilah yang membuat saya tertarik.
Kesederhanaan orang-orang yang ada disitu menyuguhkan pemandangan yang fresh bagi saya yang biasa berada di perkotaan.
Makanan yang mengesankan adalah 'jagung bakar'. Ternyata pas juga dinikmatin sambil ngobrol ditepi sungai batanghari dengan ditemani segelas es tebu. Anak-anak muda jambi biasanya melewatkan waktu di pingggiran sungai tersebut paling ramai di malam minggu, rupanya lokasi itu merupakan lokasi favorit untuk pacaran, disamping banyak juga anak-anak muda berkumpul dengan geng-geng sekolahnya. 
Harga murah adalah satu lagi daya tarik bagi masyarakat menengah kebawah dan juga kalangan pelajar dan mahasiswa yang berniat menghabiskan waktu di tempat tersebut. Tidak seperti ancol yang ada dijakarta, ancol yang satu ini sudah cukup membuat suasana hati dan pikiran kembali fresh di esok hari tanpa menyebabkan kantong bolong...
Sayang, kesan indah di tempat tersebut tidak berlangsung lama, karena saya harus melanjutkan perjalanan untuk memulai tugas baru dikantor baru, tetapi tidak akan terlupakan sepanjang waktu....

Tugas Ilmu Sosial Dasar (8)

Nama               :     Dana Kristiawan
NPM               :     11111703
Kelas               :     1KA27
Uraian             :     Tugas 8 Ilmu Sosial Dasar

GEMPA SUMATERA BARAT

Pada sekitar awal tahun 2009 saya ditugaskan di Kota Pekanbaru. Kantor baru saya mempunyai wilayah kerja meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Pada waktu itu kantor saya sedang mengerjakan pekerjaan besar yaitu Inventarisasi dan Penilaian Barang Milik Negara yang kebetulan saya kebagian supervisi untuk daerah Sumatera Barat.
Praktis selama 9 bulan bekerja saya bolak-balik Pekanbaru-Riau yang berjarak lebih dari 200 km. Berangkat dari pekanbaru jam 7 malam, sampai di padang biasanya subuh dini hari sekitar jam 3 malam.
Foto Hotel Ambacang Sebelum Gempa
Sesampainya di kota padang biasanya saya langsung cek in di salah satu hotel berbintang yang sudah disediakan oleh kantor, biasanya saya menginap di hotel Ambacang di Jalan Bundo Kanduang kalo ga salah ingat.
Hotel tersebut merupakan hotel yang kelihatannya kecil dari luar karena berada disudut jalan. Jadi hotel tersebut berada di dua sisi jalan. Tetapi begitu masuk, baru kita sadari bahwa hotel tersebut cukup luas, karena didalamnya terdapat kolam renang dan berbagai ruang meeting beserta fasilitas kerjanya.

Awal september frekuensi pekerjaan saya di Kota Padang sudah mulai berkurang. Pada waktu itu saya lebih banyak menghabiskan waktu di Kota Pekanbaru karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan saya melakukan finalisasi pekerjaan yang saya lakukan di Kota Padang.
Pada tanggal hari Rabu tanggal 30 September 2009, sekitar pukul 17.27 WIB terjadi gempa di Kota Pekanbaru yang kemudian saya tahu dari Metro TV bahwa pusat gempanya berada di dekat Kota Padang.
Foto Hotel Ambacang Setelah Gempa
Besoknya, saya beserta teman-teman kantor memutuskan untuk pergi ke Kota Padang, untuk memastikan keadaan teman-teman yang sedang berada di sana, sekedar untuk diketahui bahwa di Kota Padang juga ada kantor perwakilan kami.
Waktu itu jalur darat yang menghubungkan Pekanbaru-Padang macet total. Kemacetan terjadi di daerah Padang Panjang, karena didaerah itu terdapat longsor, sehingga badan jalan sebagian tertutup tanah dan batu.

Alhamdulillah akhirnya jam 5 sore rombongan mobil kami tiba di Kota Padang, dan teman-teman yang bertugas di kantor padang semuanya selamat. Kami juga sempat berkeliling dan menemukan kondisi yang mengenaskan, Hotel Ambacang yang biasa kami tempati sudah hancur tak berbentuk. Saya bersyukur pada waktu itu tidak sedang menginap di hotel tersebut, apa jadinya seandainya saya berada disitu...?








Rabu, 23 November 2011

Tugas Ilmu Sosial Dasar (7)

Nama               :     Dana Kristiawan
NPM               :     11111703
Kelas               :     1KA27
Uraian             :     Tugas 7 Ilmu Sosial Dasar


ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG PSIKOLOGI

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yg menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah yg ditimbulkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).

ISD (Ilmu  Sosial Dasar) yang menjadi mata kuliah soft skill ini merupakan salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan. sehingga  kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri – ciri kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia – manusia lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.

ISD juga merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala – gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Serge moscovici seorang psikolog sosial perancis menyatakan bahwa psikologi sosial adalah jembatan diantara cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya. Sebab psikologi sosial mengakui pentingnya memandang individu dalam suatu system sosial yang lebih luas dan karena itu menarik kedalamnya sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan ekonomi. Psikologi sosial mengakui aktifitas manusia yang rentangnya luas dan pengaruh budaya serta perilaku manusia dimasa lampau. Dalam mengambil fokus ini psikologi sosial beririsan dengan filsafat, sejarah, seni dan musik. Selain itu psikologi sosial memiliki perspektif luas dengan berusaha memahami relevansi dari proses internal dari aktivitas manusia terhadap perilaku sosial. Dalam hal ini psikologi sosial misalnya mungkin mempertanyakan bagaimana keadaan orang setelah menyaksikan suatu kejadian menakutkan akan mempengaruhi arousal secara fisiologis, seperti tekanan darah dan serangan jantung. Karena perspektif ini, maka dibahas tentang persepsi, kognisi dan respon fisiologis.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa cirikhas dari psikologi sosial adalah memfokuskan pada individu daripada kelompok atau unit.sementara ahli ilmu sosial yang lain mempergunakan analisis kemasyarakatan yakni mempergunakan faktor-faktor secara luas untuk menjelaskan perilaku sosial. Misalnya sosiologi lebih tertarik pada struktur dan fungsi kelompok. Kelompok itu dapat kecil (keluarga), atau moderat (perkumpulan mahasiswa, klub sepakbola), atau luas (suatu masyarakat).
Sementara bidang studi lain dari psikologi yang tertarik pada keunikan dari perilaku individu adalah psikologi kerpibadian. Pendekatan psikologi kepribadian adalah membandingkan masing-masing orang. Sementara pendekatan psikologi sosial adalah mengidentifikasikan respon (cara bereaksi) dari sebagian besar atau kebanyakan orang dalam suatu situasi dan meneliti bagaimana situasi itu mempengaruhi respon tersebut.
Marilah kita bandingkan ketiga pendekatan tersebut dengan menggunakan contoh yang spesifik untuk menganalisis terjadinya tindak kekerasan. Pendekatan kemasyarakatan cenderung menunjukkan adanya kaitan antara tingkat kejahatan yang tinggi dengan kemiskinan, urbanisasi yang cepat, dan industrialisasi dalam suatu masyarakat. Untuk membuktikan kesimpulan ini, mereka menunjukkan beberapa fakta tertentu : orang yang miskin lebih sering melakukan kejahatan; kejahatan lebih banyak timbul di daerah kumuh ketimbang di lingkungan elit; kriminalitas meningkat pada masa resesi ekonomi dan menurun di saat kondisi ekonomi membaik.
Sementara pendekatan individual dalam bidang psikologi yang lain (psikologi kepribadian, perkembangan dan klinis) cenderung menjelaskan kriminalitas berdasarkan karakteristik dan pengalaman criminal individu yang unik. Pendekatan ini akan mempelajari perbedaan individual yang menyebabkan sebagian orang melakukan tindak criminal, yang tidak dilakukan oleh orang lain dengan latar belakang yang sama, untuk itu, biasanya mereka memusatkan pada latar belakang individu, misalnya bagaimana perkembangan orang itu? Disiplin apakah yang diterapkan orang tuanya? Mungkin orang tua yang kasar cenderung menumbuhkan anak belajar berperilaku kasar?. Penelitian dapat dilakukan dengan membandingkan latar belakang keluarga anak yang nakal dengan yang tidak nakal. Jadi analisis semacam ini memusatkan pada bagaimana dalam situasi yang sama orang dapat melakukan perilaku yang berbeda karena pengalaman masa lalu yang unik.
Sebaliknya psikologi sosial lebih berpusat pada usaha memahami bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi sosial yang terjadi. Psikologi sosial mempelajari perasaan subyektif yang biasanya muncul dalam situasi sosial tertentu, dan bagaimana perasaan itu mempengaruhi perilaku. Situasi interpersonal apa yang menimbulkan perasaan marah, dan meningkatkan atau menurunkan kemungkinan munculnya perilaku agresi? Sebagai contoh, salah satu prinsip dasar psikologi sosial adalah bahwa situasi frustasi akan membuat orang marah, yang memperbesar kemungkinan timbulnya mereka melakukan perilaku agresi. Akibat situasi yang menimbulkan frustasi ini merupakan penjelasan
alternative mengenai sebab timbulnya kejahatan. Hubungan itu tidak hanya menjelaskan mengapa perilaku agresif terjadi dalam situasi tertentu, tetapi juga menjelaskan mengapa faktor ekonomi dan kemasyarakatan menimbulkan kejahatan. Misalnya, orang miskin berduyun-duyun dating ke kota akan mengalami frustasi; mereka ternyata sulit mencari pekerjaan, mereka tidka dapat membeli apa yang mereka inginkan, tidak dapat hidup layak seperti yang mereka bayangkan. Dan frustasi ini merupakan sebab utama munculnya sebagian besar perilaku criminal. Psikologi sosial biasanya juga menyangkut perasaan-perasaan subyektif yang ditimbulkan situasi interpersonal, yang kemudian mempengaruhi perilaku individu. Dalam contoh ini situasi frustasi menimbulkan kemarahan, yang kemudian menyebabkan perilaku agresif.


Pada dasarnya psikologi sangat berhubungan dengan ilmu sosial lain nya, dimana psikologi merupakan bagian dari semua cabang ilmu sosial lainnya.

Referensi :
http://trescent.wordpress.com/category/psikologi-sosial/
http://tiga-angka-enam.blogspot.com/2011/01/pentingnya-isd-ilmu-sosial-dasar-bagi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-sosial/

Selasa, 22 November 2011

Tugas Ilmu Sosial Dasar (6)

Nama               :     Dana Kristiawan
NPM               :     11111703
Kelas               :     1KA27
Uraian             :     Tugas 6 Ilmu Sosial Dasar

ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG SOSIOLOGI

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?]Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Kelompok tersebut mencakup keluargasuku bangsanegara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
Sosiologi adalah ilmu sosial yang secara khusus mempelajari interaksi sosial. Frank H. Hankin mendefinisikan sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dari hubungan kelompok umat manusia. Manusia sebagai makhluk sosial selalu mengadakan interaksi , baik itu interaksi edukatif, interaksi ekonomi, interkasi budaya, dan intreaksi politik.
Sosialisasi adalah Proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan individu yang bersangkutan.
Kelompok Sosisal: kumpulan manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling mengenal dalm waktu relatif lama, ada kaitan senasib diikat oleh nilai dan norma yang sama serta memiliki rasa persatuan. Ikatan persamaan seperti pendidikan, ekonomi, mata pencaharian sehingga ada keluarga miskin, menengah , kaya yang ini namanya perlapisan sosial.
Proses sosial tak pernah berhenti dalam masyarakat, selalu beranjak dari tingkat terbelakang-berkembang- modern. sebagai akibat dari proses sosial terjadi perubahan sosial, jika proses sosial dan perubahan ini mengarah pada kepada kemajuan, maka masyarakat tersebut mengalamai proses modernisasi. Terjadinya proses sosial, perubahan sosial, dan modernisasi (perorangan/kel) akan mengakibatkan perubahan status dari lapisan bawah-menengah-atas. Perubahan status baik perorangan maupun kelompok disebut mobilitas sosial.
Ilmu sosial dasar sendiri memiliki banyak peran seperti dalam sosiologi, karena sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar manusia, kita harus mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan sesama yang baik dan benar. Ilmu sosial dasar membantu kita mengerti dan lebih paham tentang interaksi agar tidak terjadi kesalah pahaman atau terjadi hal yang tidak baik di kedua belah pihak. Jadi ilmu sosial dasar sangat berperan dalam proses interaksi dengan sesame atau yang kita sebut sosialisasi.


Sesungguhnya, ruang lingkup kajian sosiologi sebagai ilmu sangatlah luas, mencakup hampir semua bidang kehidupan masyarakat, baik bidang ekonomi, politik, agama, pendidikan, kebudayaan, tentu saja dilihat dari perspektif (asumsi teoritis dan metodologis) sosiologi. Setidaknya ada sejumlah elemen penting yang menjadi perhatian ahli sosiologi dalam mempelajari masyarakat. Elemen-elemen tersebut tercakup kepada lima area sosial, yakni : karakteristik penduduk, perilaku sosial, lembaga sosial, elemen budaya dan perubahan sosial.
Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di
lingkugan masyarakat.
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya seorang sosiologi mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan
menggunakan prosedur ilmiah.
Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal antara lain:
1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
2.  Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
3.  Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha  kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya
hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang.
Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.
  1. KONSEP DASAR SOSIOLOGI
Sosiologi adalah ilmu sosial yang scr khusus mempelajari interaksi sosial. Frank H. Hankin mendefinisikan sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dari hubungan kelompok umat manusia.
  1. MATERI POKOK SOSIOLOGI
    1. Interaksi sosial
    2. Sosialisasi
    3. Kelompok Sosial
    4. Perlapisan Sosial
    5. Proses Sosial
    6. Perubahan sosial
    7. Mobilisasi sosial
    8. Modernisasi
    9. Patologi sosial


Obyek Sosiologi adalah masyarakat, yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Masyarakat meliputi: (a) struktur sosial mencakup keseluruhan jalinan unsur-unsur sosial (norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial); (b) proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama (kehidupan hukum dengan agama, kehidupan agama dengan ekonomi, dsb); (c) perubahan sosial (perubahan struktur dan kultural).


Masyarakat yang menjadi obyek ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari beberapa segi, yaitu:
•   Segi ekonomi, yang berkaitan dengan aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa; Segi ekonomi dipelajari oleh Ilmu Ekonomi.
•   Segi kehidupan politik, berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dalam masyarakat; Segi kehidupan politik dipelajari oleh Ilmu politik
•   Antropologi, memusatkan perhatian pada masyarakat-masyarakat yang masih sederhana taraf kebudayaannya, sedangkan sosiologi menyelidiki masyarakat modern yang sudah kompleks (Soekanto, 2002)
Chester L. Hunt: ada dua cara memberi arti batasan Ilmu Pengetahuan, yaitu: (1) suatu kesatuan susunan pengetahuan yang telah diverifikasikan (telah dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan ilmiah); (2) suatu metode studi dengan kesatuan susunan pengetahuan yang diverifikasi itu diperoleh.
Jadi Sosiologi dapat diterima sebagai ilmu pengetahuan, karena dibangun dari kesatuan susunan pengetahuan atas dasar penyelidikan ilmiah dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

  1. http://pengantar-sosiologi.blogspot.com/2009/04/bab-4-metode-sosiologi.html
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi
  3. http://ichijiri.ngeblogs.com/2011/11/03/ilmu-sosial-dasar-dalam-bidang-sosiologi/
  4. http://arie-pnj.blogspot.com/2011/11/ilmu-sosial-dasar-dalam-bidang_11.html

Senin, 21 November 2011

Tugas Ilmu Sosial Dasar (5)

Nama               :     Dana Kristiawan
NPM               :     11111703
Kelas               :     1KA27
Uraian             :     Tugas 5 Ilmu Sosial Dasar

ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG ANTROPOLOGI


Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Definisi Anthropologi menurut para ahli
  • William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
  • David Hunter: anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
  • Koentjaraningrat: Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat sertakebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana anthropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.
Secara garis besar antropologi antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri dari: A. Anthropologi Fisik
1. Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil. 2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.
B. Anthropologi Sosial dan Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan. 2. Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi. 3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia. 4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :
A. Antropologi Fisik
1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.
B. Antropologi Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.
Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi. Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

Minggu, 20 November 2011

Tugas Ilmu Sosial Dasar (4)


Nama               :     Dana Kristiawan
NPM               :     11111703
Kelas               :     1KA27
Uraian             :     Tugas 4 Ilmu Sosial Dasar


PERBEDAAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK DENGAN 
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

Object Oriented Programing atau yang biasa dikenal dengan OOP adalah suatu pemrograman yang mengarah pada objek. Object oriented juga disebut sebagai paradigma pemrograman.
Procedural Programming atau biasa disebut dengan pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang disusun berdasarkan urutan tertentu.
Perbedaan mendasar antara OOP dan pemrograman terstruktur adalah:
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman terstruktur,  menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur
Untuk tata nama, keduanya pun memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri:
object oriented menggunakan “method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila di OOP sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya dengan ” modules”. Begitu pula  halnya dengan “message” pada OO dan “argument” pada terstruktur. “attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama yang sepadan dengan “variabel” pada pemrograman terstruktur.
Persamaan kedua pemrogaman
adalah keduanya termasuk ke dalam pemodelan pemrograman yang digunakan dewasa ini.
Mana yang lebih baik
tidak ada yang dapat dikatakan lebih baik karena keduanya memiliki spesifikasi tersendiri dalam pemrogramannya. Hal ini juga tergantung pada bagaimana pribadi si pemrogram ingin menyusun program yang akan dibuatnya. Apakah lebih suka menggunakan yang berorientasikan pada objek maupun pemrograman yang terstruktur.
Kapan sama2 baik
Pemrograman prosedural akan dikatakan lebih baik apabila dalam segala situasi melibatkan kompleksitas moderat atau yang memerlukan signifikan kemudahan maintainability. Manfaat yang dirasakan dalam penggunaan pemrograman prosedural adalah kemampuan kembali menggunakan kode yang sama tanpa menggunakan kode yang berbeda ataupun mengkopinya kembali. Dengan menggunakan “goto”, memudahkan programmer melacak kumpulan data sehingga menghindarkan pemrograman terstruktur menjadi seperti spagethii code.
Pemrograman berorientasikan objek dikatakan lebih baik apabila Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat. http://darkdevil4bloodyvenus.wordpress.com/2009/05/04/tugas-pti-oop-vs-pemrograman-terstruktur/
Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya, Sedangkan untuk Structural Programming adalah kebalikan dari object oriented programming yaitu sebuah cara pemrosesan data yang terstruktur dalam analisa, cara dan penulisan pemrograman. Dikarenakan harus terstruktur sehingga dalam pembuatannya antara satu line pemrograman dengan yang lainnya berhubungan. Konsep utama dari Pemrograman Berbasis Objek terletak pada kondisi kode/line pemrogramanannya dimana merupakan sebuah kesatuan modular.
Untuk program yang simpel/sederhana biasanya menggunakan pemrograman terstruktur karena masih mudah dan tidak banyak dilakukan perubahan yang berarti, sedangkan untuk line lebih dari 100 atau bisa dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek.
Pemrograman Terstruktur terdiri dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan seterusnya, sedangkan untuk pemrograman berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular.
Untuk programming terstruktur bersifat task-centric dan berorientasi objek bersifat data-centric. Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara objek oriented dengan non-oop, yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman  Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Sifat-sifat dari pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dbuthkan relatif rendah
Berbeda dengan OOP. Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat :
– Encapsulation (pembungkusan) Encapsulation adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
– Inheritance (pewarisan) Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance menghasilkan class hierarchy.
– Polymorphism (polimorfisme –perbedaan bentuk) Polymorphisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda
Bisa dikatakan pada pemrograman berorientasi objek, dapat dilakukan sebuah programming terhadap code yang lebih baik daripada pemrograman terstruktur, itu juga untuk kaliber atau skala rumit atau besar, sedangkan untuk coding yang skala kecil lebih mudah menggunakan pemrograman terstruktur dikarenakan lebih singkat dan mudah tanpa banyak perubahan yang penting. http://diakbar.wordpress.com/2010/09/23/perbedaan-object-oriented-programming-dan-structural-programming/
Perbedaan software OOP dangan software terstruktur
Perbedaan software OOP dangan software terstruktur adalah
Software yang dibuat secara OOP makan Software tersebut besifat Reusable yaitu
• Prinsip pemrograman OO:
• Membuat kode yang ditulis sebisa mungkin dapat dipergunakan lagi (reusable)
• Supaya dapat dipakai dalam banyak aplikasi dan situasi –supaya tidak perlu lagi mengimplementasi ulang, walaupun hanya ada perbedaan sedikit saja dari yang sudah dikerjakan sebelumnya
Reusability
• Kunci reusability adalah mendaftar (dalam library atau database) obyek di mana di antaranya mungkin ada yang sesuai dengan user requirements
• Proses pencarian semacam ini membutuhkan cara yang kuat dan efisien
Sifat dari software OOP
Obyek
• Enkapsulasi: menyembunyikan implementasi dengan hanya menyediakan interface
• Enkapsulasi melindungi bagian implementasi dari tindakan yang tidak diinginkan dan akses yang tidak disengaja
• Dalam SI: atribut (data dan stru-dat) dan operasi dienkapsulasi dalam m’buat obyek dengan perilaku tertentu

Sehingga membuatnya Aman dari Virus kerena terenkapsulasi dari kelas-kelasnya.

Sedangkan tersetruktur tidak jika ingin ada perubahan maka hal ini harus lah di ubah dari awal karena ada yang namanya variable global dan variable local. Itu juga dapat menimbulkan kesulitan dalam mencari eror(kesalahan).


Perbedaan
Struktural
Objek oriented
Pengertian
Pemrograman terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program
pemrograman berbasis obyek (OOP) berdasarkan pada konsep object dan interaksinya. Program diselesaikan oleh obyek-obyek yang bekerjasama untuk menyelesaikan masalah
Isi
Terdiri dari urutan-urutan
Terdiri dari modul-modul
Model data
Kurang fleksibel
fleksibel
Pembelajaran
mudah dipahami
Lebih mudah dipahami
Tujuan
a. Untuk meningkatkan kualitas, kehandalan dan produktifitas program
b. Untuk memudahkan pemahaman terhadap isi program
c. Untuk menyederhanakan program
d. Untuk maintenance (pemeliharaan) program
a. Meningkatkan produktifitas pemrogram dengan meningkatkan perluasan dan penggunaan kembali perangkat lunak
b. Untuk lebih memudahkan memahami isi program karena terdiri dari modul-modul terpisah
c. Program menjadi lebih sederhana
d. memudahkan untuk maintenence
Sifat
a. Focus bagaimana cara computer menangani masalah.


b. Kurang aman



c. code hanya digunakan sekali saja untuk program tersebut


d. jika ada perubahan dalam program maka harus di cek dari awal karena adanya variable local dan variable global
e. sulit mencari kesalahan
a. focus pada masalah yang ditangani dengan menggunakan computer
b. aman karena setiap data terencapsulasi dari kelas-kelasnya
c. kode bisa digunakan kembali (reuseable) karena disimpan sebagai objek
d. jika program berubah maka hanya mengubah modul-modul yang berhbungan saja


e. relative lebih mudah mencari kesalahan
Contoh
c, pascal, basic
java, C++


Tugas Ilmu Sosial Dasar (3)


Nama               :     Dana Kristiawan
NPM               :     11111703
Kelas               :     1KA27
Uraian             :     Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar


PEMROGRAMAN SISTEM TERSTRUKTUR

Ide Pemrograman terstruktur
Orang pertama yang mencetuskan ide pemrograman terstruktur adalah Profesor   Edsger W. Dijkstra dari University of Eindhoven, Nederland. Ide utamanya adalah bahwa statemen GOTO sebaiknya tidak digunakan di dalam pemrograman terstruktur, sebab bisa membuat program menjadi ruwet.
Ide ini ditanggapi oleh HD Milis, yang beranggapan bahwa pemrograman terstruktur semestinya tidak hanya dihubungkan dengan tanpa penggunaan GOTO, tetapi yang lebih utama adalah struktur program itulah yang menentukan apakah suatu pemrograman terstruktur atau tidak.
Ide pemrograman terstruktur muncul karena jumlah baris program semakin lama semakin besar, tentu saja hal ini terjadi karena diinginkan aplikasi yang lengkap dan lebih berkualitas
Dengan ide pemrograman terstruktur diharapkan dapat membantu manajemen source code (kode program) sehingga program mudah untuk dikelola bagi kepentingan selanjutnya
Tujuan utama pemrograman terstruktur adalah : agar program-program besar menjadi lebih mudah ditelusuri alur logikanya, mudah untuk dimodifikasi (dikembangkan) dan mudah pula untuk ditemukan bagian yang salah ketika program sedang diuji.
Kriteria pemrograman terstruktur :
-          Struktur programnya; jelas dan tegas
-          Fasilitas penulisan kode program; jelas dan tegas
-          Statemen untuk kebutuhan Selection dan Looping; lengkap
-          Fasilitas menyatakan berbagai type data (struktur data); lengkap dan tegas
-          Fasilitas pemberian komentar; lengkap
-          Fasilitas instruksi yang tersedia (operasi arithmatik/matematik, string, …); lengkap
-          Fasilitas modular (baik internal maupun eksternal); lengkap
Fasilitas debugging, mudah dan jelas.

Metoda dasar pemrograman terstruktur
Ide awal penerapan pemrograman terstruktur yaitu dengan menghindari penggunaan GOTO untuk melompat ke bagian program tertentu
Kegunaan GOTO untuk melompat ke baris program tertentu, secara umum dapat dibagi ke dalam 2 kelompok :
    1. Melompat ke bagian bawah program dari posisi program saat ini
    2. Melompat ke bagian atas program dari posisi program saat ini
Dengan pemrograman terstruktur;
Jika ada kebutuhan melompat ke bagian bawah, dapat digantikan dengan perintah Selection (If, Case, Select, Switch,…)
Jika ada kebutuhan melompat ke bagian atas, dapat digantikan dengan perintah Looping (for, While, repeat-until,…)
Prinsip utamanya adalah, program tidak boleh melompat ke atas, kecuali untuk keperluan pengulangan
Untuk itu dalam pemrograman terstruktur hanya dikenal 3 struktur :
    1. Sekuensial, yaitu program yang tidak memiliki lompatan. Baris program dijalankan secara normal (lurus) satu per-satu dari atas ke bawah
    2. Selection, yaitu program yang memiliki pilihan apakah harus menjalankan baris program sesuai dengan urutannya atau melompati sejumlah baris program tersebut
    3. Looping, yaitu program yang juga mengandung pilihan apakah akan mengulangi program yang sudah pernah dijalankan sebelumnya atau tidak
Sourece : Herianto CopyRight@2004

Istilah Pemrograman terstruktur

Istilah Pemrograman Terstruktur (Structured Programming) mengacu dari suatu kumpulan tehnik yang dikemukan oleh Edsger Dijkstra. Dengan tehnik ini akan meningkatkan produktifitas programmer, dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam penulisan (write), pengujian (test), penelusuran kesalahan (debug) dan pemeliharan (maintain) suatu program.
Salah satu pendekatan yang biasa digunakan dalam pemrograman terstruktur adalah pendekatan yang dilakukan secara modular, dengan pendekatan ini suatu program akan dipilah kedalam sejumlah modul, masing-masing modul akan mempunyai fungsi khusus sesuai dengan ruang lingkup yang akan dikerjakan. Dengan adanya pemilahan tersebut, maka kesalahan akan dapat diminimalisir. Selanjutnya masing-masing modul tersebut akan dipanggil dari program utama agar menjadi sebuah program yang utuh.
Pemrograman secara modular ini dapat diimplementasikan dengan penggunaan subroutine, suatu kelompok instruksi yang menjalankan suatu pengolahan yang sifatnya terbatas seperti pencetakan, pembacaan, untuk proses input atau untuk proses penghitungan.
proses_subroutine1
Subroutine dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.  Internal Subroutine, adalah subroutine yang dibuat hanya untuk digunakan oleh program tersebut. Sehingga untuk sejumlah proses yang sama dalam program tersebut akan dilakukan oleh subroutine tersebut. Program akan memanggil subroutines tersebut jika diperlukan dan apabila telah selesai, kontrol selanjutnya dikembalikan ke instruksi berikutnya. Instruksi yang mengendalikan kontrol transfer ke suatu subroutine umumnya dikenal sebagai call dan return.
2.  External Subroutines, adalah subroutine yang diletakkan secara terpisah dari program yang menggunakan subroutine tersebut. Subroutine seperti ini dideklarasikan agar dapat dipakai oleh program yang lain. Untuk menggunakannya harus diketahui dimana ? , apa namanya ?, bagaimana pengiriman datanya ?, serta bagaimana hasil yang akan diperoleh ?. Subroutine ini biasanya digunakan untuk pemrosesan yang kompleks dan dibutuhkan oleh banyak user.
Tehnik Pemrograman
Agar program yang dibuat dalam program utama maupun subroutine dapat lebih mudah dimengerti, maka dalam pemrograman terstruktur diperkenalkan tiga bentuk tehnik pemrograman, yaitu:
1. Sequence Structure
Dalam sequence structure, instruksi dieksekusi berdasarkan urutannya. Dimulai dari bagian atas dan diakhiri di bagian bawahnya.  Bujur sangkar dapat menggambarkan operasi :
- Input dan Output
- Operasi aritmatika
- Operasi pemindahan data dalam memori komputer
Dalam sequence structure tidak diperkenankan penggunaan kotak keputusan.
sequence_structure
2. Loop Structure
Loop (iteration) structure menggambarkan perulangan dari satu atau lebih instruksi.
loop_structure
3. Selection Structure
Dalam struktur ini terdapat sejumlah perintah yang dikerjakan tergantung dari kondisi yang dipenuhinya. Seperti juga dengan sequence dan dan loop structure, terdapat single entry point dan single exit point.
selection_structure

Data Flow Diagram
Rekayasa Perangkat Lunak : Data Flow Diagram | DFD-Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
- Context Diagram (CD)
- DFD Fisik
- DFD Logis

DFD Level
DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
- Diagram Context
- Diagram Level n
- DFD Logis
- DFD Fisik

Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
- Terminologi sistem :
- Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
- Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
- Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
- Menggunakan satu simbol proses,
Catatan:
Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).
- Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
- Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
- Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
- Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
- Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
- Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
• Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
• Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
• Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
• Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
• Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
• Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
• Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
- Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
- Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
- Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
- Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
- Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
- Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran

yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.
- Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

DFD Fisik
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.
Misal :
Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.
DFD Logis
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
• Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
• Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll

Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
- Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu
- Master Detail Update
- Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting
- Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat
- Menambahkan proses baru
- Meminimalkan proses input
- Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan manual.

Entity Relationship Diagram

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.